NABI NUH, SELALU BERSYUKUR TAK KENAL JENUH


Nabi Nuh  merupakan utusan Alloh  kepada suatu kaum yang menyembah berhala dan mereka memberi nama-nama tanpa ada petunjuk dari Alloh. Nabi Nuh   pun mendakwahi mereka dengan setiap sarana, baik dengan memberi kabar gembira atau peringatan agar mereka meninggalkan peribadahan kepada berhala, dan hanya beribadah kepada Alloh .

Beliau berdakwah kepada Alloh dengan penuh keikhlasan, tanpa mengharapkan balasan dan belas kasihan dari manusia. Beliau gigih mendakwahkan petunjuk Alloh  itu siang dan malam, tak kenal panas dan dinginnya suasana. Beliau juga mengajarkan kebenaran dari Alloh dengan terang-terangan dan rahasia. Semua itu tugas yang dilakukan oleh Nabi Nuh  selama hampir 1000 tahun. Alloh  berfirman, di dalam Qur’an Surat Al-Ankabut ayat 14,

 “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, Maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zholim”.

Hanya saja , kaum Nabi Nuh tidak merespon dakwah nabi mereka. Mereka dinaungi oleh kesombongan yang membutakan, sehingga hidup mereka dalam kesesatan. Bahkan mereka menuduh Nabi Nuh dan mensifati dakwahnya dengan kesesatan. Mereka juga mengolok-olok orang-orang yang beriman kepada Nabi Nuh sebagai orang rendahan. Alloh  berfirman, di dalam Qur’an Surat Hud ayat 27,

 “Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, "Kami tidak melihat kamu, melainkan sebagai seorang manusia biasa seperti Kami, dan Kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara Kami yang lekas percaya saja, dan Kami tidak melihat kalian memiliki sesuatu kelebihan apapun atas Kami, bahkan Kami yakin bahwa kalian adalah orang-orang yang dusta".

Dikabarkan dalam beberapa riwayat, bahwa para pengikut Nabi Nuh  hanya beberapa orang saja, tidak mencapai ratusan orang. Akan tetapi, Nabi Nuh  menyadari bahwa tugas asasinya hanyalah penyampai risalah yang agung kepada kaumnya, selama 950 tahun lamanya. Adapun hasil dari dakwah hanyalah di tangan Alloh .

Oleh karena itu, Nabi Nuh  selalu menghiasi kehidupannya dengan banyak bersyukur kepada Alloh . Ini merupakan salah satu keistimewaan Nabi Nuh  sebagai hamba yang bersyukur. Alloh  berfirman, di dalam Qur’an Surat Al-Isro’ ayat yang ke-3,

 “Yaitu anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya Dia adalah hamba Alloh yang banyak bersyukur”.

Sesungguhnya Nabi Nuh  selalu memuji Alloh disaat makan, minum, berpakaian dan setiap urusan lainnya. Oleh karena itu dinamakan sebagai hamba yang bersyukur. Ibnu Katsir  berkata, “Bahwasanya Sa’ad bin Mas’ud al-Tsaqofi  berkata, Nabi Nuh  dinamakan sebagai hamba yang bersyukur dikarenakan apabila dia makan atau minum, dia selalu memuji Alloh .

Rosululloh juga menjelaskan mengenai keridhoan Alloh kepada seorang hamba yang banyak memujinya saat makan dan minum. Sebagaimana sabdanya,

 “Sesungguhnya Alloh sangat meridhoi seorang hamba yang apabila telah makan suatu makanan ia memuji-Nya, dan apabila minum minuman ia pun memuji-Nya”. Hadits Riwayat Muslim.

Dari kisah Nabi Nuh  ini terdapat teladan mulia dalam hal bersyukur kepada Alloh . Syukur merupakan kewajiban kita kepada Alloh  atas limpahan nikmat yang banyak pada kita. Tidak ada suatu nikmat yang kita rasakan melainkan hanya Alloh  yang memberikannya. Dan sesungguhnya barangsiapa yang bersyukur atas nikmat Alloh , maka Alloh  akan menambah nikmat tersebut. Namun jika seseorang kufur atas nikmat yang telah Alloh karuniakan kepadanya, sungguh siksa Alloh itu sangat pedih. Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "NABI NUH, SELALU BERSYUKUR TAK KENAL JENUH"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.