Delapan obat hati, Hati manusia terkadang tidak stabil
atau sakit seperti halnya badan, meskipun berbeda antara sifat maupun obatnya. Lalu
apa obat yang bisa dipakai untuk mengobati hati yang sakit?. Berikut diantaranya,
Yang pertama. al-Qur’an al-Karim.
Sebagaimana Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman, di dalam
Qur’an Surat Yunus ayat 57,
Artinya,
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu
pelajaran dari Alloh dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam
dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
Alloh ‘Azza wa Jalla juga berfirman, di dalam Qur’an
Surat Al-Isro ayat 82,
Artinya, “Dan Kami turunkan dari al-Quran sesuatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan al-Quran itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”.
Ibnu Qoyyim berkata, “Inti penyakit hati itu adalah
syubhat dan nafsu syahwat. Sedangkan al-Qur’an adalah penawar bagi kedua
penyakit itu, karena di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan dan
argumentasi-argumentasi yang akurat, yang membedakan antara yang haq dengan
yang batil, sehingga penyakit syubhat hilang. Dan penyembuhan al-Qur’an
terhadap penyakit nafsu syahwat, karena di dalam al-Qur’an terdapat hikmah,
nasihat yang baik, mengajak zuhud di dunia dan lebih mengutamakan kehidupan
akhirat”.
Orang yang ingin memperbaiki hatinya hendaknya
mengetahui bahwa berobat dengan al-Qur’an itu tidak cukup hanya dengan membaca
al-Qur’an saja, tetapi harus memahami, mengambil pelajaran dan mematuhi
hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.
Yang kedua. Cinta kepada Alloh ‘Azza wa Jalla.
Cinta kepada Alloh merupakan terapi yang mujarab bagi
hati. Cinta seorang hamba kepada Alloh akan menjadikan hatinya tunduk
kepada-Nya, merasa tenteram tatkala mengingat-Nya, mengorbankan perasaannya
demi sang kekasihnya, yaitu Alloh ‘Azza wa Jalla. Hatinya senantiasa mengharap
kepada yang dicintainya untuk memecahkan problem yang ia hadapi. Ia pun tak
putus asa dari kasih sayang-Nya. Ia yakin bahwa yang dicintainya adalah Dzat
yang tepat untuk mengadukan berbagai masalah. Ia yakin akan diberikan solusi
yang terbaik untuknya. Kecintaan kepada-Nya menyebabkan dapat menikmati
manisnya iman yang bersemayam di dalam hati.
Yang ketiga. Berdzikir kepada Alloh ‘Azza wa Jalla.
Ketidaktenteraman hati merupakan hal yang membahayakan.
Alloh ‘Azza wa Jalla memberikan salah satu obat yang bisa menjadi sarana terapi
keadaan hati yang demikian. Sebagaimana Firman Alloh ‘Azza wa Jalla di dalam Qur’an
Surat Ar-Ro’d ayat 28,
Artinya, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah
hati menjadi tenteram”.
Obat ini menjadikan hati seseorang hidup, terhindar
dari kekerasan dan kegelapan. Ibnu Qayyim berkata, “Segala sesuatu itu
mempunyai penerang, dan sesungguhnya penerang hati itu adalah dzikrulloh,
mengingat Alloh.
Suatu ketika, seseorang berkata kepada Hasan al-Basri,
“Wahai Abu Sa’id, aku mengadu kepadamu, hati saya membatu. ”Maka beliau menjawab,
“Lunakkanlah dengan dzikir, karena tidak ada yang dapat melunakkan kerasnya
hati yang sebanding dengan dzikrullah”.
Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam pun senantiasa berdzikir
kepada Alloh ‘Azza wa Jalla pada setiap saat.
Yang keempat. Taubat nasuha dan banyak beristighfar,
meminta ampun kepada Alloh ‘Azza wa Jalla.
Perhatikanlah sabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi
wasallam,
“Sesungguhnya hatiku kadang keruh, maka aku
beristighfar dalam satu hari sebanyak seratus kali”. Hadits Riwayat Ahmad.
Dalam hadis ini Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam menjelaskan
bahwa Beliau menghilangkan kabut atau kekeruhan hati Beliau dengan istighfar,
padahal dosa-dosa Beliau yang telah lalu maupun yang akan datang telah diampuni
oleh Alloh ‘Azza wa Jalla. Bagaimanakah dengan kita yang banyak dosa dan banyak
melakukan kemaksiatan?. Tidakkah kita lebih membutuhkan istighfar untuk hati
kita yang sakit?!. Demi Alloh, betapa kita semua, sangat membutuhkan istighfar.
yang kelima. Banyak berdo’a dan permintaan
kepada Alloh ‘Azza wa Jalla untuk memperbaiki dan membersihkan hati serta
memberinya petunjuk. Sebagaimana Firman Alloh ‘Azza wa Jalla, di dalam Qur’an
Surat Al-An’am ayat 43, yang artinya,
“Maka mengapa mereka tidak memohon kepada Allah dengan
tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati
mereka telah menjadi keras, dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan
apa yang selalu mereka kerjakan”.
Teladan kita yang mulia Rosululloh sholallohu ‘alaihi
wasallam sendiri selalu memohon kepada Alloh ‘Azza wa Jalla untuk kesucian
hatinya, kokoh berjalan di atas kebenaran dan petunjuk.
Sebagaimana
diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Ummu Salamah. Ia meriwayatkan bahwa doa
Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam yang sering Beliau panjatkan ialah,
Artinya, “wahai Tuhan Pembolak-balik hati, teguhkanlah
hatiku pada agama-Mu”. Hadits RIwayat at-Tirmidzi.
Yang keenam. Sering mengingat kehidupan akhirat.
Sesungguhnya kelalaian mengingat akhirat itu adalah
penghambat segala kebaikan, kebajikan, dan merupakan pemicu setiap malapetaka
dan kejahatan. Seseorang yang banyak mengingat akhirat, akan menyadarkan
dirinya bahwa kehidupan sebenarnya, yang dia hidup selama-lamanya adalah
kehidupan akhirat. Dengan demikian, hatinya lurus dalam mengendalikan jasad.
Tindak tanduknya mencerminkan amal nyata yang ia tanam di dunia ini dengan
harapan ia akan dapat menuai hasilnya yang baik di akhirat kelak.
Yang ketujuh. Membaca dan mempelajari sejarah kehidupan
orang-orang yang shalih.
Ini pun bisa menjadi salah satu obat bagi hati. Banyak
pelajaran tentang teguhnya hati dari hempasan badai kehidupan yang menerjang.
Siapa saja yang memperhatikan dan mempelajari kehidupan atau sejarah suatu kaum
berdasarkan pengetahuan dan penghayatan, maka niscaya hatinya dihidupkan
kembali oleh Alloh ‘Azza wa Jalla dan disucikan batinnya. Itulah sejarah dan
perjalanan hidup Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam. Sejarah kehidupan Beliau
merupakan terapi untuk mempertebal iman dan memperbaiki hati.
Dan yang kedelapan. Bersahabat dengan orang-orang
shalih, bertakwa dan berbuat kebaikan.
Seseorang yang bergaul dengan orang yang bertakwa niscaya
tidak celaka. Karena mereka tidak akan mengajak selain kepada kebaikan.
Selamatlah hati dari terkena penyakit-penyakit hati. Sebaliknya, jika Anda
bersahabat dengan orang-orang yang tidak shalih, tidak bertakwa dan tidak
berbuat kebaikan, niscaya Anda akan celaka. Mereka akan mengajak Anda untuk
melakukan berbagai kejelekan yang akan menyebabkan hati Anda menjadi kotor.
Alloh ‘Azza wa Jalla secara tegas berfirman, di dalam
Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 28,
Artinya,
“…Dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya
telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya, dan
adalah keadaannya itu melewati batas”.
Demikianlah delapan obat untuk menyembuhkan penyakit
hati. Berusahalah kita untuk memahami dengan baik dan mengamalkan dengan tekun,
karena sesungguhnya kebahagiaan yang hakiki itu tidak akan dapat dicapai,
kecuali dengan keselamatan dan kesucian hati. Dan tidak ada yang sempurna, yang
lebih bahagia, yang lebih baik, dan tidak ada pula yang lebih nikmat daripada
kehidupan orang-orang yang berhati bersih juga mulia. Wallahu ‘alam.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
0 Response to "8 OBAT HATI YANG SAKIT"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.